Politik Ambivalensi: Nalar Elit di Balik Pemenangan Pilkada

Politik Ambivalensi: Nalar Elit di Balik Pemenangan Pilkada

Topik: Tata Kelola Pemilu

Tahun: 2016

Penulis: Guno Tri Tjahjoko

Penyunting: –

Deskripsi:

(IN)

Kontestasi elit dalam pilkada merupakan cerminan kualitas dan keberhasilan parpol dalam menempatkan pemimpin yang berintegritas dan berkualitas. Elit yang mampu memenangkan kontestasi adalah elit yang mampu memadukan nalar aktivis dan nalar politisi.

(EN)

Elite Contestation in the regional elections (Pilkada) is a reflection of the quality and success of the political parties in putting leaders with integrity and quality. The elite who win the contestation is the one who is able to integrate both activists and politicians reasons. The book is available in Bahasa.

Ringkasan:

(IN)

Politik ambivalensi merupakan dua nalar yang bertentangan – nalar aktivis dan nalar politisi – yang dimanfaatkan oleh  elit politik dalam memenangkan kontestasi pemilu. Buku ini memaparkan bagaimana elit mengelola dua nalar untuk memengaruhi masyarakat pedalaman dan kota secara bersamaan. Elit merekayasa sosial dan menawarkan isu musuh bersama dalam rangka menciptakan rasa kekitaan. Buku ini menjadi menarik karena menawarkan pemikiran alternatif tentang normalisasi dan rekonseptualisasi politik uang dalam Pilkada.

(EN)

Political ambivalence is the two contradictory logical reasons – activists and politicians thought – whic has been exploited by the political elite to win the election contestation. The book describes how the elite manage two thought to affect rural and cities communities simultaneously. Elite cultivates social and offer a common enemy issue to create a sense of us (kita). This book is interesting since it offers alternative ideas about normalization and the reconceptualization of money politics in elections.